By : FEBI SIVIA S.
Seperti kegiatan wisata museum umumnya, pengunjung yang
dapat mengetahui informasi mengenai perjalanan panjang sejarah Keraton Sumenep.
Anda dapat memperoleh pengetahuan sejarah masa awal Keraton Sumenep hingga masa
kini dalam nuansa bangunan dan
lingkungan bangunan yang berakulurasi dengan
indahnya.
Museum
terbagi menjadi tiga bagian yang terletak di depan/luar keraton dan di dalam
keraton. Bagian pertama, di luar keraton, adalah tempat menyimpan kereta kuda/
kencana kerajaan Sumenep dan kereta kuda pemberian ratu Inggris, yang sampai
sekarang masih dapat dipergunakan dan dikeluarkan pada saat upacara peringatan
hari jadi kota Sumenep.
Bagian
kedua dan ketiga terdapat di dalam keraton Sumenep, yang di dalamnya menyimpan
alat-alat untuk upacara mitoni atau upacara tujuh bulan kehamilan keluarga
raja, senjata-senjata kuno berupa keris, clurit, pistol pedang bahkan semacam
samurai dan baju besi untuk perang, al-Qur’an yang ditulis oleh Sulta
Abdurrachman, guci dan keramik dari Tiongkok/ Cina yang menggambarkan bahwa
pada saat itu terjalin hubungan yang erat antara kerajaan Sumenep dan kerajaan
Cina, patung-patung/ arca, baju kebesaran Raja/Sultan, sampai tulang/fosil ikan
paus yang terdampar di pantai Sumenep pada tahun 1977.
Museum
ketiga disebut juga museum Bindara Saod karena pada zamannya tempat itu adalah
tempat Bindara Saod menyepi, maka disebut juga dengan Rumah penyepian Bindara
Saod. Terdiri lima bagian yaitu teras rumah, kamar depan bagian timur, kamar
depan bagian barat, kamar belakang bagian timur dan bagian barat. Baik Museum,
Museum Kantor Koneng dan Museum Bindara Saod, ramai dikunjungi, baik itu
wisatawan lokal, maupun mancanegara untuk menikmati koleksi sejarah keraton
Sumenep.
Beberapa
foto yang terdapat di Museum Sumenep.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar